favorit cartoon

favorit cartoon
permen itu penuh rasa...

Sabtu, 17 November 2012

selamat bahagia kenangan :,)

Angin berhembus kencang , udara mendung dan sepertinya hujan akan turun . dia menawarkan baju hangatnya untukku .saat itu kami hanya berdua . bergenggaman tangan dan duduk saling berdempetan mencari kehangatan. Aku bersandar di pundaknya . desah nafasnya mampu mengikatku dengan kenyamanan.aku selalu merasa terlindungi ketika dia di sekitar. Dia memang selalu ada saat kubutuhkan. Terutama saat kekasihku kembali menggurat luka yang sama . dia lah yang selalu ada dan menguatkanku.
“menurutmu hujan seperti apa ? “ tanyanya
“hujan itu blak-blakkan ,datangnya sekaligus . sama seperti kita saat merasakan jatuh cinta dan putus cinta . kalo menurut kamu ?”
“ya hujan itu seperti aku . aku yang selalu mencoba mendinginkan hatimu ketika mataharimu tak lg melindungimu ,ketika mataharimu mencoba membakarmu”
Bibirku terkunci rapat,dia membuatku terpaku karna ucapannya. Dia memang selalu mengahrapkan hubungan kami lebih dari teman ,sementara aku selalu tak bisa ambil keputusan .aku hanya takut ketika dia membuatku terluka, pundak siapa yang mampu memberiku sejuta rasa nyaman ? pundak itu hanya miliknya . aku tak mau kehilangannya ,itu sebabnya aku lebih memilih berteman dengannya . mungkin dia tak paham resiko berpacaran ketika suatu hubungan benar-benar selesai . tentulah sangat sulit bila kembali menjadi teman ,yang ada kita sama-sama saling menjauh dan melupakan.
Duuuar !!
Petir mulai menakut-nakutiku . aku mengenggam tangannya lebih erat ,wajahku kusandarkan didadanya . dia memelukku penuh kelembutan . aku semakin takut bila suatu saat aku tak lagi dapat pelukkan sehangat ini .hangat sekali...
“kamu gak usah takut ,hanya petir . aku selalu disampingmu. Petir itu sebagian dari aku”
“tapi petir menakutkan ,sementara kau jauh dari itu . kau bukan petir ,kau hanya hujan”
“petir sebagian dari hujan ,jd petir sebagian dari aku . petir itu seperti luapan emosiku . kamu yang selalu memberiku ketidak pastian ,kamu yang selalu samar-samar dan aku seperti petir yang coba menyadarkan.”
Ini kali keduannya aku dibuatny bungkam . rasanya bila hujan itu seperti dia akan lebih menyeramkan. Aku tak mampu menjawab apapun. Hanya mampu diam dan tetap bersandar di bahunya.
“tak usah dipaksakan ,aku tau kamu sangat mencintainya ,meskipun ntah keberapa kali dia menyakitimu .dan aku tau ,aku gak akan dapat tempat seperti dia dihatimu meskipun aku selalu mencoba mengusap lukamu .”
“aku tak begitu mencintainya ,sudah berkali kubilang aku lebih mencintaimu .hanya saja kamu tak paham caraku mencintaimu.”
“kata-kata ini udah berulang kali kudengar . bagaimana bisa cinta lebih memilih sbg teman ? lalu rasa cinta yang bagaimana yang kau jalani dengannya ? yang kau bilang ‘tak begitu mencintainya’ ?.”
Bodoh...! aku kembali diam. Pertanyaannya selalu saja seperti itu . rasanya percuma aku menjelaskan semuanya . dia memang tak pernah paham.
“hujan nya sudah berhenti ,kamu kerumah aku aja dulu ya .kita minum teh hangat.” Alihku . dia hanya diam lalu melangkah mengambil sepeda motornya . aku tau dia kecewa atas jawabanku yang masih tetap sama. Tapi itu jawabanku yang paling jujur ,aku tak pernah membohonginya . aku memang sangat mencintainya .meskipun aku sudah mempunyai cinta . cinta yang tak berwarna
Di sepanjang perjalanan aku memeluknya, punggungnya yang besar seperti melindungi .aku mulai membuka cerita . bibirnya mulai menyimpulkan senyum mendengar cerita ku . hatiku marasa lebih tenang dari sebelumnya ketika melihat dia tersenyum. Dia mengenggam jemariku yang tepat berada di perutnya. Sangat erat . yang kutau sentuhan sekuat apapun darinya aku selalu merasa aman.
“suatu saat aku akan berhasil menjadi penulis dan aku akan menulis tentang kita ,di novel pertamaku” ucapnya sambil tersenyum dan terus menggenggam erat jemariku .aku tersenyum ,retina mata kami bertabrakan ,mata kami saling berbicara lalu aku memeluknya lebih erat . dan aku percaya...
3 bulan berlalu dan hari ini adalah terakhir kami mamakai seragam putih ,abu-abu. Warna pilox dan spidol menghiasi baju putih dengan beragam bentuk tanda tangan dan kata-kata khiasan. Dia menulis tanda-tangan di balik kerah bajuku ,tepat disamping tanda tangan yang dipagari bentuk hati. Dia sudah paham tanda-tangan itu milik kekasihku. “we both tried but could not change anything ” dia menggurat kata-kata ini tepat di bawah tanda-tangannya . rasanya hatiku ikut tergurat . aku memang egois tak pernah bisa ambil keputusan ,disaat aku ingin memberi kejelasan ,kekasihku mulai memberi kehangatannya seperti awal kami berpacaran . keadaan memang selalu membuat aku tersudut. Cinta yang ku pertahankan mulai datang kembali sementara cinta yang selalu memberiku rasa nyaman mencoba berlari. “sudahlah aku dan kamu sudah temukan jawaban dari akhir penantian kita . kau menantinya dan dia telah kembali . kau dan dia adalah jawaban dari akhir penantianku . bahagialah ,aku turut bahagia .” dia hanya menepuk bahuku lalu melangkah jauh dari tubuhku. Air mata gugur menghiasi pipiku aku berlari ke arahnya . dia memelukku ,dan mencium keningku .aku tak pernah tau bahwa pelukan dan kecupan yang selalu membuatku merasa nyaman itu adalah yang terakhir sebelum dia melanjutkan studynya ke luar kota. Sejak dia pergi senja tak lg biru bagiku ,kehangatan dan kenyamanan sudah dia bawa . harusnya aku memberinya kejelasan ,harusnya cinta yang membuatku merasa nyaman yang ku pertahankan bukan cinta yang hanya membuat namaku di atas awan . bukan cinta dari kekasihku yang meninggalkanku dengan para wanitanya semenjak nama bandnya makin di atas khayangan .
sampai saat ini aku selalu merindukan saat berada disampingnya ,sampai aku telah memiliki novel yang berjudul “my story with you” novel pertamanya yang berkisah tentang aku dan dia .dia menepati janjinya . aku selalu tersenyum membacanya namun air mata selalu berdampingan dengan senyumku ketika mengingat keadaanya yang sekarang sudah dimiliki wanita yang berada di relationship pada akun facebooknya dengan status menikah . bukan salahnya ,bukan juga salah keadaan . semua salahku yang bodoh dalam mengambil keputusan . hanya tinggal aku ,bayangmu dan rasa sesal yang menemaniku . tak ada lg pundak dan kecupan nyaman yang dulu selalu kau sediakan . “selamat bahagia sayang” .